Di kampung saya terdapat banyak sekali pohon bambu, sehingga kadang-kadang banyak orang menyebutnya sebagai kampung bambu. jenisnya pun beragam, mulai dari yang berwarna kuning terang, hingga yang berwarna hijau pekat. jika angin bertiup kencang, terkadang bambu-bambu itu menghasilkan bunyi yang sedikit menakutkan, seperti ingin roboh dan menimpa orang-orang yang sedang melintas kala itu.
   Dulunya, masing-masing rumah di kampung saya ini memiliki satu rumpun pohon bambu. hingga pagar rumah mereka terbuat dari bilah-bilah bambu tebal yang di anyam hingga membentuk pagar panjang. juga musholla-musholla di kampung saya, sangat unik. berdesain seperti rumah panggung yang lantainya terbuat dari bilah-bilah bambu kecil yang di rangkai menjadi satu.
   Tak hanya itu, terkadang pula orang-orang di kampung saya memperjual-belikan bambu-bambu yang mereka miliki. dan pembelinya orang-orang dari luar kampung. biasanya, mereka membeli bambu-bambu itu untuk keperluan membuat kerajinan yang berbahan dasar bambu.contohnya seperti kipas sate khas madura itu, yang terbuat dari anyaman tipis dari bambu.
   Tapi sekarang, sudah sedikit sekali bambu yang ada di kampung saya ini. hanya tinggal beberapa rumpun saja. pohon-pohon bambu yang ada di depan rumah-rumah warga pun sudah tidak pernah saya jumpai lagi sekarang. lahan-lahan bekas bambu itu sudah di sulap menjadi rumah-rumah megah. tak kalah dengan rumah-rumah di kota pada umumnya.
   Orang-orang di kampung saya juga percaya, kalau ada satu rumpun bambu yang sekarang tidak di tebang, maka akan di diami oleh genduruwo. entah dari mana mitos itu muncul, yang saya tau tidak pernah ada kejadian-kejadian aneh yang terjadi di kampung saya ini.

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Diberdayakan oleh Blogger.